2 komentar

KAMPUS goes to KOMPAS

Berakhirnya ujian-ujian dan tugas-tugas akademik semester ini ditutup dengan acara jalan-jalan bareng LPM AGRICA ke Jakarta. Grand tema acara kita adalah "Kampus goes to Kompas". seperti judulnya udah kelihatan bahwa salah satu tujuan kita di Jakarta nanti adalah Kompas.

Oke. Perjalanan di mulai dari kampus pertanian UNSOED hari Selasa (17/1/2012) sekitar jam 18.00 WIB.


inilah foto suasana di dalam bus pertama kali kita mau berangkat.
yang depan putih2, yang belakang item2. kameramennya ga handal :(

0 komentar

Opini Untuk Mas Presiden

Pergeseran Paradigma Politik Kampus
Oleh: Dian Hendar Pratiwi

Politik kampus nampaknya mengalami pergeseran paradigma. Dunia kampus yang sejatinya menjadi central pembelajaran intelektualisme nyatanya kini omong kosong belaka. Demi meraup kekuasaan tertinggi kemahasiswaan, segala kecurangan dan kebohongan dihalalkan. Hal ini diimbangi dengan berbagai macam janji-janji yang terdengar justru menjijikan. Mereka tidak menyadari, apa yang mereka umbar adalah serangkaian masalah-masalah baru yang nantinya membayangi.
Cukup bermodalkan lihai memanajemen isu, para mahasiswa ini beramai-ramai terjun ke kancah politik demi kekuasaan dan kemenangan golongan. Timbul istilah black campaign atau kampanye hitam. Kampanye politik yang sangat rapi dan lihai dilakukan oleh para tim sukses calon. Saling menjatuhkan lawan politik dengan menjelek-jelekkan bahkan memfitnah demi membunuh citra lawan politik. Inilah tren politik yang terus berkembang dengan pesat.
Sebenarnya, berpolitik adalah hal yang sangat manusiawi. Namun, dalam politik selalu ada ”aturan main” dan etika yang harus diindahkan tanpa bertolak belakang dengan tujuan yang diharapkan. Dalam frame Mahatma Ghandi, seorang tokoh revolusioner India, setiap tujuan yang ingin dicapai harus selaras dan seimbang dengan metode dan tata cara yang dilakukan. Mustahil hasil dari tujuan dinilai baik jika metode yang digunakan adalah dengan jalan yang buruk. Begitulah kiranya yang dimaksud dengan politik yang ”bersih”. Sebagaimana pernah diungkapkan Plato bahwa politik adalah seni mempengaruhi orang lain dengan kecerdikan dan kecerdasan, Bukan dengan keculasan dan kebohongan serta cara-cara keji yang menghalalkan segala macam aturan demi meraih keinginan.

1 komentar

When First I Saw You, I'm Fall in Love

"..Let me love you. With all my heart.
You are the one for me. You are the light in my soul.
Let me hold you. with my arms. I wanna feel love again.
And I Know, love is you.."






Aku tak pernah menyangka sebelumnya.
Bila akhirnya semua bermuara padamu.
Sejak ujung mata kita saling beradu dan sungging senyummu terlempar hingga menundukkan nyali.


Kau yang sempurna.
Tak pernah terpikirkan untuk kubuat perasaan seperti ini.
Bahkan aku tak percaya, hati bisa bertaut hanya karena pandangan pertama.
Namun, ketika waktu mengunci tatapan kita, aku menyerah.


'aku terjebak perasaan.’


Namun aku memilih diam saja.
Membenam perasaan.
Berperan menjadi ahli nujum.
Menerka nerka, 'samakah yang kau rasakan padaku?'
Nyatanya hingga detik ini kita masih sibuk membangun jarak.
Semukah perasaan ini?


Aku memang tak pandai menerjemahkan rasa.
Atau mungkin, aku terlalu gengsi menepis tak ada cinta pandangan pertama
Entahlah..


Biarlah waktu yang mengunci tatapan kita sejenak.
Karena, ‘aku jatuh cinta kali ini.’